Komunikasi Digital Selesaikan Persoalan Kemanusiaan 

by bsmi / 20 Oct, 2022

JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menggelar Lokakarya Humas BSMI Nasional secara daring pada Sabtu (12/2/2022). Ketua Umum DPN BSMI Muhammad Djazuli Ambari mengatakan, lokakarya ini diharapkan bisa memberikan rekomendasi persoalan komunikasi kemanusiaan. 

"Harapannya bisa memberikan rekomendasi persoalan kemanusiaan dengan komunikasi yang baik yang sampai kepada pemahaman yang sama untuk pemecahan masalah atas persoalan kemanusiaan baik di Tanah Air maupun negeri lain," ungkap Djazuli dalam sambutan pembukaannya. 

Ia menyebut sejak pandemi komunikasi menjadi berjarak. Tapi dengan kemajuan komunikasi digital persoalan komunikasi bisa diselesaikan dengan cara yang lebih cepat. 

"Alhamdulillah Allah SWT mudahkan dengan adanya kemajuan teknologi digital sehingga komunikasi kita dengan sesama manusia yang jaraknya jauh bisa berlangsung dengan mudah, ini kenikmatan Allah SWT yang harus disyukuri," kata Djazuli.

Cara mensyukuri nikmat tersebut, papar Djazuli, dengan memanfaatkan apa yang telah Allah SWT sediakan bagi kemaslahatan kemanusiaan. 

"Jadikan cara kita berkomunikasi menjadi prinsip komunikasi yang tulus. Komunikasi antar sesama harus dibangun dengan cara yang sampai ke hati," ungkap dia. 

Djazuli menambahkan, komunikasi era digital menjadi sebuah tantangan yang melahirkan kreativitas baru termasuk produk teks, audio dan visual sekaligus. 

"Menuju era 6.0 yang berfokus ke daerah bisa jadi tantangan para relawan BSMI untuk terus bersemangat dan istikamah mensosialisaskan lambang kemanusiaan bulan sabit yang sudah jadi budaya bangsa ini," kata dia.

Terakhir, Djazuli berpesan agar apa yang sudah dibahas di lokakarya bisa diaplikasikan dengan solusi yang dihasilkan dan diterapkan. 

"Semoga mendapatkan hasil yang bisa diaplikasikan dan menjadi solusi tentang bagaimana kita berkomunikasi di era digital bagi semua struktur dan relawan BSMI baik di kota/kabupaten, provinsi dan nasional," katanya. 

Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) BSMI Dr dr Basuki Supartono menambahkan, komunikasi untuk kemanusiaan sudah pesat berkembang.

Ia berkisah pada saat ke Irak tahun 2002 untuk misi kemanusiaan, harus menggunakan telepon satelit untuk mengabarkan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.

"2002 saat BSMI diresmikan saya memimpin ke Baghdad Irak, membeli telepon satelit karena kami tidak punya alat komunikasi. Sangat susah mengirimkan pesan informasi yang penting padahal begitu banyak hal yang perlu disampaikan ke masyarakat," kisahnya. 

Begitu juga saat harus menjalankan misi kemanusiaan ke Palestina pada 2013 dan 2014. Saat itu sudah ada teknologi seluler. Salah satu misi kemanusiaan BSMI adalah melatih para dokter di Gaza Palestina terkait stem cell.

Namun karena kendala, akhirnya rombongan BSMI harus keluar dari Gaza dan menuju Kairo. "Akhirnya semangat pelatihan ini harus tetap jalan. Waktu itu kita sudah memberikan pelatihan jarak jauh dari Kairo ke Gaza untuk para dokter," kata dia. 

Ia berharap lokakarya Humas BSMI bisa menghasilkan diskusi tentang keilmuan teknologi komunikasi terbaru. Termasuk diantaranya mendengarkan paparan Guru Besar Komunikasi UPI Prof Deni Darmawan dan rintisan soal TV Digitalnya.