BSMI Banten Luncurkan Kelas Relawan, Ajang Pembekalan Berbagai Keterampilan Relawan

by bsmi / 20 Oct, 2022

BANTEN -- BSMI Provinsi Banten meluncurkan Kelas Relawan BSMI secara daring pada Sabtu (12/2/2022). Koordinator Kelas Relawan BSMI Banten Awaludin Saputra mengatakan, menjadi relawan tanggung BSMI perlu persiapan yang matang. 

Sebab itu BSMI Banten menginisiasi peningkatan kompetensi relawan dengan program pembelajaran yang dirancang khusus. 

"Kelas Relawan (KAWAN) BSMI merupakan Program Pendidikan dan Pelatihan naungan Departemen SDM dan Bina Relawan BSMI Banten. Dalam program ini, para relawan BSMI akan diberikan pelatihan dan bimbingan selama 1 tahun dengan 6 mata diklat wajib dan 6 mata diklat peminatan yang bisa digunakan pada saat bencana terjadi," kata Awaludin.

Awaludin bersyukur peluncuran kelas relawan bisa digelar. Para relawan BSMI Provinsi Banten terlihat antusias mengikuti kegiatan. 

"Insyaa Allah kelas Relawan ini akan dimulai bulan Maret. Harapan dari adanya Kelas Relawan ini adalah hadirnya Relawan-relawan tangguh yang bukan hanya memiliki semangat besar tapi juga punya kemampuan dan wawasan yang mumpuni hingga siap terjun diberbagai medan dengan lambang BSMI," terang dia.

Ketua BSMI Provinsi Banten dr H Slamet mengungkapkan, kelas relawan adalah wujud dari berbagi sebuah nikmat secara maksimal.

Ia menyebut melaksanakan sebuah aksi kemanusiaan memerlukan ilmu. Dalam banyak kasus misalnya, bantuan layak pakai di lokasi bencana sering menumpuk karena overload. Maka manajemen kerelawanan perlu dipelajari, salah satunya lewat kelas relawan yang digelar. 

Baginya, relawan adalah sosok yang istimewa di hadapan Allah SWT. Relawan adalah profesi mulai karena profesi yang mengurusi manusia. Sementara manusia sendiri adalah makhluk yang mulia karena punya tujuan hidup mulia dan target akhir kehidupan yang mulia.

"Relawan itu mengurusi manusia yang merupakan makhluk mulia dibanding makhluk Allah SWT lainnya. Jadi profesi relawan sangat mulia. Maka kumpulan ini harus dikoordinasikan, harus ada pembekalan," kata dr Slamet.

Ia menyebut berbagai keahlian sangat diperlukan sebagai relawan. Sebab itu berbagai kelas yang tersedia bisa saling melengkapi di lapangan. 

"Jadi siapa saja bisa bergabung sebagai relawan BSMI. Katakanlah belum ada keahlian tetap bisa bergabung karena pada masa awal-awal bencana yang banyak dibutuhkan tenaga dan SDM. Tenaga kesehatan mungkin belum bergerak tapi relawan evakuasi sudah bergerak," kata dia.

dr Slamet berpesan agar setiap relawan bisa bahu membahu dan saling melengkapi dengan keahlian masing-masing. "Ada yang belajar IT, belajar logistik, publikasi, agama dan kesehatan ini komplit saling mengisi dan membantu," kata dia.

Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari menambahkan, relawan BSMI bisa bermakna sesuai dengan susunan huruf dalam kata relawan. R bermaka ridha Allah SWT sebagai tujuan. E adalah empati untuk bisa tajam melihat kondisi sekitar.

"Terlebih di Banten ada pertemuan dua lempeng, ada gunung anak Krakatau jadi empati relawan benar-benar harus diasah," kata Djazuli menambahkan.

L maknanya loyal pada pimpinan. Sebagai organisasi kemanusiaan dan bergerak di lapangan maka fokus pada komando amat penting. A adalah amal kebajikan yang merupakan kerja utama teman-teman relawan. W adalah waktu yang bermanfaat, agar relawan terus memanfaatkan waktu yang tersedia dengan aksi yang berguna.

"A adalah akhlak mulia yang diutamakan sebagai Rasulullah SAW sangat kental tercermin akhlaknya dan N adalah nilai-nilai perhimpunan diutamakan. BSMI punya nilai-nilai, kemanusiaan, perdamaian yang harus senantiasa jadi ruh setiap relawan," ujar dia.