Salurkan Bantuan Palestina, BSMI Audiensi dengan Dubes RI di Kairo
by bsmi / 15 Jan, 2024
Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) melakukan audiensi dengan Duta Besar RI di Kairo, Dr (HC) Lutfi Rauf, di Kantor Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, Sabtu (13/1/2024) waktu setempat. Dalam audiensi tersebut, tim BSMI diwakili oleh Ketua DPN BSMI M Djazuli, Ketua Dewan Pembina BSMI Prof Dr dr Basuki Supartono FICS, MARS, SpOt, Bendahara Umum BSMI dr Prita Kusumaningsih SpoG, dan Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi. Tim pun diterima langsung dubes beserta tim dalam suasana yang hangat.
Dalam pertemuan tersebut, dubes menyambut baik dukungan masyarakat Indonesia untuk membantu warga Palestina, khususnya yang menjadi korban perang di Gaza. Meski kondisinya sulit, dubes meminta rakyat Indonesia tetap optimistis untuk tetap membantu warga Palestina mengingat krisis yang mereka hadapi. Dia pun meminta agar lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang hendak menyalurkan bantuan ke Gaza untuk mengikuti aturan dan berkoordinasi dengan otoritas Mesir.
Basuki menjelaskan, BSMI sudah berpengalaman untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza sejak 2009.Meski demikian, dia mengatakan, kondisi saat perang yang terjadi saat ini terbilang sulit. Untuk itu, Basuki mengatakan, BSMI akan tetap mematuhi aturan dan imbauan dari Kedubes RI di Kairo sebagai perwakilan resmi Pemerintah RI.
Sebagai relawan kemanusiaan yang terbilang senior, Basuki berpesan agar lembaga kemanusiaan lain juga memahami sulitnya kondisi di lapangan. "Kondisinya tidak sama. Kalau dulu kami cukup dengan surat dari Kemenlu, Kemenkes dan berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah disini. Sekarang tidak cukup karena ada campur tangan Israel, " jelas dia.
Ketua DPN BSMI M Djazuli Ambari mengatakan, perhimpunan kemanusiaan tersebut sudah menyalurkan sebelas tahap bantuan kemanusiaan selama perang. Bantuan tersebut berupa uang tunai, makanan siap saji, obat-obatan, alat kesehatan hingga ambulans. Menurut Djazuli, masih ada bantuan lain yang disiapkan untuk warga Gaza, khususnya bantuan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa BSMI yang ingin menjalani pendidikan kedokteran di Indonesia.
Tidak hanya itu, BSMI dalam waktu dekat juga menyiapkan pelatihan stem cell atau sel punca. Menurut Djazuli, sel punca bermanfaat untuk penyembuhan cedera dan luka serius yang dialami oleh warga Gaza.
Dalam pertemuan tersebut, dubes menyambut baik dukungan masyarakat Indonesia untuk membantu warga Palestina, khususnya yang menjadi korban perang di Gaza. Meski kondisinya sulit, dubes meminta rakyat Indonesia tetap optimistis untuk tetap membantu warga Palestina mengingat krisis yang mereka hadapi. Dia pun meminta agar lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang hendak menyalurkan bantuan ke Gaza untuk mengikuti aturan dan berkoordinasi dengan otoritas Mesir.
Basuki menjelaskan, BSMI sudah berpengalaman untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza sejak 2009.Meski demikian, dia mengatakan, kondisi saat perang yang terjadi saat ini terbilang sulit. Untuk itu, Basuki mengatakan, BSMI akan tetap mematuhi aturan dan imbauan dari Kedubes RI di Kairo sebagai perwakilan resmi Pemerintah RI.
Sebagai relawan kemanusiaan yang terbilang senior, Basuki berpesan agar lembaga kemanusiaan lain juga memahami sulitnya kondisi di lapangan. "Kondisinya tidak sama. Kalau dulu kami cukup dengan surat dari Kemenlu, Kemenkes dan berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah disini. Sekarang tidak cukup karena ada campur tangan Israel, " jelas dia.
Ketua DPN BSMI M Djazuli Ambari mengatakan, perhimpunan kemanusiaan tersebut sudah menyalurkan sebelas tahap bantuan kemanusiaan selama perang. Bantuan tersebut berupa uang tunai, makanan siap saji, obat-obatan, alat kesehatan hingga ambulans. Menurut Djazuli, masih ada bantuan lain yang disiapkan untuk warga Gaza, khususnya bantuan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa BSMI yang ingin menjalani pendidikan kedokteran di Indonesia.
Tidak hanya itu, BSMI dalam waktu dekat juga menyiapkan pelatihan stem cell atau sel punca. Menurut Djazuli, sel punca bermanfaat untuk penyembuhan cedera dan luka serius yang dialami oleh warga Gaza.